Semua Kategori

Penyebab Thermal Runaway pada Baterai Lithium Ion

Apr 16, 2025

Thermal runaway pada baterai lithium ion adalah reaksi berantai yang berbahaya di mana suhu internal baterai meningkat tanpa kontrol, yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Thermal runaway biasanya dipicu oleh satu atau lebih dari faktor-faktor berikut:

1. Sirkuit Pendek Internal
Kekurangan dalam proses manufaktur, seperti adanya kontaminan, pemisah yang rusak, atau pertumbuhan dendrit. Pemanasan lokal di dalam sel, yang dapat memicu pembakaran komponen internal.


2. Sirkuit Pendek Eksternal
Kerusakan pada casing baterai atau kontak dengan material konduktif.
Aliran arus besar menyebabkan pemanasan cepat dan potensi pembakaran.

3. Overcharging
Mengisi daya baterai di atas batas voltase-nya (umumnya di atas 4,2V per sel). Dekomposisi elektrolit dan pelepasan oksigen, memicu reaksi eksotermik.

4. Overdischarging
Mengosongkan baterai di bawah tingkat voltase amannya. Hal ini dapat menyebabkan pelarutan tembaga dan hubungan singkat internal saat pengisian ulang di masa depan.

5. Suhu Tinggi
Lingkungan panas, ventilasi buruk, atau manajemen termal yang tidak memadai. Mempercepat reaksi kimia, potensial memicu runaway.

6. Kerusakan Mekanis
Menghancurkan, menusuk, atau menjatuhkan baterai. Struktur internal yang rusak dapat menyebabkan hubungan singkat atau kebocoran kimia.

CTS Battery Cara Mencegah Thermal Runaway dengan Efektif

1. Desain dan Pembuatan Baterai Berkualitas Tinggi
Gunakan bahan yang tahan lama dan berkepuretan tinggi.
Gunakan pemisah yang kuat untuk mencegah hubungan singkat internal.
Gunakan elektrolit dan elektroda yang stabil secara termal.


2. Sistem Manajemen Baterai (BMS)
Secara konstan memantau voltase, arus, dan suhu.
Menyediakan perlindungan seperti pelindung overcharge/pelindung overdischarge/pelindung overcurrent dan short-circuit/pemutusan termal.


3. Manajemen Termal
Gunakan sistem pendingin (udara atau cairan) untuk menjaga suhu operasi yang aman. Desain paket baterai dengan ventilasi dan struktur dissipasi panas.


4. Praktik Pengisian Daya yang Aman
Gunakan pengisi daya bersertifikat yang sesuai dengan spesifikasi baterai. Hindari pengisian cepat di lingkungan panas. Jangan mengisi baterai yang rusak atau membengkak.


5. Hindari Stres Mekanis
Lindungi baterai dari dampak, tusukan, dan gaya penghancuran.
Gunakan kotak pelindung yang tangguh untuk paket baterai di lingkungan yang keras.


6. Kontrol Lingkungan
Simpan dan operasikan baterai dalam rentang suhu yang disarankan. Hindari paparan sinar matahari langsung, api, atau kondisi beku.


7. Pemeriksaan dan Perawatan Berkala
Periksa adanya pembengkakan, korosi, atau perilaku aneh. Ganti baterai yang sudah tua atau rusak dengan cepat.